WE
GO , WE SERVE , WE LOVE
Oleh: Selli Marianita Simatupang
Oleh: Selli Marianita Simatupang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah kegiatan
pengabdian masyarakat oleh mahasiswa/i perguruan tinggi Negeri/Swasta dengan
pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu
setingkat desa. Pelaksanaan KKN menjadi salah satu hal yang patut disoroti
karena termasuk dalam kegiatan intrakulikuler yang memadukan tri dharma
perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyrakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas 2018 yang
bertempat di Desa Sidomakmur, Kec.Sipora Utara Kep. Mentawai mengambil tema
Nagari Development Center (NDC) yang diarahkan oleh pihak PU-KKN Universitas
Andalas bertujuan untuk mendemonstrasikan kepada masyrakat tentang percepatan
pembangunan nagari yang ada di Sumatera Barat dengan memberdayakan dana desa yang
dilakukan untuk perencanaan dan analisa program, sehingga berdampak terhadap
ekonomi masyarakat secara langsung dan
mempersiapkan daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) wilayah
Kep. Mentawai yang menjadi lokasi strategis pariwisata mancanegara.
Desa Sidomakmur terdiri dari 3 Dusun yaitu Sinabak,
Boleleu, dan Makkodiai dengan sumber mata pencaharian masyarakat yang beragam
dan beragam pula suku budayanya. Pada Minggu pertama sampai di lokasi KKN ini, kegiatan
saya didampingi 3 orang teman dari
Fakultas Pertanian bersama dengan penyuluh Kemensos (Kementrian Sosial) Kep.
Mentawai bekerjasama untuk mengajak masyrakat Sidomakmur memanfaatkan lahan
marginal untuk dijadikan sebagai lahan penanaman Ubi Kayu guna mengembalikan
fungsi lahan yang sempat tidak terawat (luput dari perhatian) dan penambah pendapatan masyrakat dalam Kelompok Tani. Selain dengan mensosialisasikan
cara menanam ubi kayu yang baik dan benar untuk meningkatkan produktivitas
lahan, kegiatan ini dibarengi dengan sosialisasi pengelolaan keuangan
masyarakat yang sebagian besar menerima bantuan dana sekolah dari pemerintah
sehingga dapat di alokasikan dengan baik terhadap kebutuhan rumah tangga,
sekolah anak, gizi anak dan tabungan keluarga. Pada waktu yang sama juga
melakukan sosialisai perbaikan gizi anak yang ada di desa Sidomakmur. Saya sangat bersyukur karena masyrakat
Sidomakmur adalah masyrakat yang menerima, ramah dan perhatian terhadap
mahasiswa/i KKN Universitas Andalas.
Hidup dalam masyrakat yang sebelumnya tidak pernah
berfikir untuk bertemu mereka, bahkan tidak pernah membayangkan dapat melakukan
berbagai kegiatan dalam wadah pengabdian masyrakat di desa ini menjadi salah
satu hal yang saya syukuri. Lingkungan masyarkat yang saling mendukung,
tolerasi beragama yang sangat baik menjadi acuan saya bertindak untuk melakukan
hal-hal baik lainnya. Menerima dan diterima, menghargai dan dihargai, memberi
dan diberi, mengasihi dan dikasihi yaaa hal-hal itu menjadi hal yang tidak
asing bahkan membuat haru perjalanan KKN saya. Menatap indahnya langit dan
pesona bumi Mentawai menjadi bonus khusus bagi saya. Namun masih ada beberapa
yang sangat saya sayangkan, karena pengelolaan lahan dan tata ruang wilayah ini
yang belum memadai. Besar harapan bahwa pemerintah Sumatera Barat mau mengambil
bagian untuk pengembangan wilayah ini menjadi sebuah desa yang dapat mewujud
nyatakan program KKN “Nagari Development Center” dalam upaya pemerataan antar
golongan masyrakat dan pemerataan antar wilayah sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi kreatif yang didukung oleh sarana infrastruktur yang diperlukan.
Selain itu banyak program yang turut saya kerjakan
bersama dengan teman-teman seperjuangan lainnya, banyak belajar dari mereka dan
cara hidupnya ketika tinggal serumah selama KKN. 21 Orang dengan isi kepala
yang berbeda dengan waktu yang tergolong singkat untuk mengenali mereka secara
pribadi, namun saya bersyukur memiliki teman seperti mereka. Saling membangun
dan memotivasi, bekerjasama , bahkan menegur ketika salah. Saya juga menikmati
waktu pengenalan kepada masyarakat dari masa survey hingga akhir. Mengenali
sejarah desa dan potensi desa ini menjadi sebuah hal yang luar biasa bagi saya
bisa mendengar dan didengarkan ketika berbagi. Menemui warga kerumah-rumah
untuk sekedar bercengkrama, membantu pekerjaan mereka sehari-hari seperti
mencanting dan memproduksi keripik khas mentawai (Keladi/talas, Jambu, Nangka,
Ubi,Sukun). Melakukan aksi menginspirasi kepada anak TK akan pentingnya
pengenalan buah dan sayur untuk peduli gizi seimbang, kepada anak SD memotivasi
agar mengenali potensi diri dan semangat bercita-cita, bahkan anak SMA untuk
memotivasi siswa/i dalam melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi “long life
education” hehe.. Serta berbaur kepada masyrakat.
Menjelang akhir, mahasiswa/i KKN Universitas Andalas
diminta oleh aparatur desa untuk tetap tinggal hingga HUT Kemerdekaan RI-73.
Itu adalah pengalaman berharga ketika dipercayakan dari Desa Sidomakmur kepada
Univeristas Andalas dalam mengangkat acara perayaan HUT Kemeredekaan RI-73 yang
berlangsung sejak tanggal 13-17 Agustus 2018. Mulai dari susuan panitia,
rencana pelaksanaan acara, peralatan dan perlengkapan, bahkan pengumpulan dana
kita lakukan bersama-sama dengan berkoordinasi terhadap aparatur desa lainnya.
Saya baru menyadari betapa berharganya saya menjadi mahasiswa ditengah
masyarakat ini. Entah apa yang dipikirkan masyrakat, lembaga/konstitusi
sehingga betapa diseganinya kami dengan status “mahasiswa”. Lagi-lagi menjadi
hal yang sangat saya syukuri bertemu dan mengenal serta berbagi dengan mereka. Pernyataan
kebanggan “Mahasiswa adalah agent of changes” menjadi hal yang menyadari status
kemahasiswaan ini menjadi dasar pertumbuhan masyarakat dan kemajuan bangsa
dimasa mendatang.
Keberlangsungan acara perayaan HUT Kemerdekaan RI-73
ini menjadi cermin diri dari masyarakat setempat dan kami mahasiswa/i KKN
Universitas Andalas. Antusias masyarakat dari anak-anak hingga dewasa sangat
luarbiasa bahkan turut mengambil bagian dalam setiap bidang kegiatan, sehingga sebagai
panitia juga sangat semangat untuk melaksanakannya. Malam menjelang perayaan
tersebut usaha dan kerja keras panitia perlengkapan bahu-membahu hingga larut malam
demi keberlanjutan acara ini. Panitia acara memanajemen waktu kegiatan sedemikian
rupa, tim dana yang tidak kalah tangguh berkeliling untuk memaksimalkan
perayaan, dan seluruh elemen masyrakat yang mendukung hingga pada akhirnya
acara ini dikatakan “sangat sukses”. Perayaan HUT Kemerdekaan RI ditutup dengan
pelaksanaan Upacara Kemerdekaan RI pada hari Jumat,17 Agustus 2018 lalu. Keharuan
itu semakin nyata ketika anak-anak masyarakat berbondong-bondong menghampiri
saya dengan salam perpisahannya masing-masing. Ada yang memberi kenang-kenang
bahkan ada yang berpuisi ria menyampaikan salam pisahnya hehe drama banget tapi
saya yakin itulah isi hati mereka. “Kak, kalau ada waktu main kesini ya.. ;
Kak, apa itu kuliah ? ; Kak, tahu kenapa cuaca mendung dan ada badai? Karena
kami belum siap melepas kepergian kakak...” Yaampun sedihnya menusuk ulu
hatiku, lalu saya bercerita kepada mereka dan memberikan semangat untuk
memotivasi mereka menggapai cita-citanya serta menjadi orang yang berguna
dimanapun ditempatkan nantinya. Pada saat itu saya meyakini bahwa kegiatan KKN
ini sungguh bermanfaat untuk mahasiswa/i yang bersedia dari hati yang terdalam
melakukannya. Yaaa saya menyebutnya “We Go, We Serve, We Love”. Ketika kami
diutus Kampus untuk mengabdi maka kami pergi, kami melayani, dan kami mengasihi
seluruh elemen masyarakat yang ada di dalamnya.
Terimakasih kepada Tuhan untuk kesempatan ini.
Terimakasih kepada pihak PU-KKN yang telah menempatkan saya dan teman-teman di
desa ini. Terimakasih kepada teman-teman se-per-KKN-an saya, untuk tenaga,
waktu, pikiran, hati dan perngorbanan selama 47 hari kita mengabdi bersama di
Desa Sidomakmur.