Rabu, 17 Mei 2017

Kata orang "My Trip My Adventure"

         Perjalanan 1000 mil dimulai dari satu langkah (begitu kata pepatah).
         Ahh sangat cepat waktu yang kami habiskan utk merencanakan perjalanan ini. Sore itu sebelum jogging aku dan temanku (sebut saja  Erika) menyinggahi kos senior kami. Awalnya hanya beradu argumen tentang "Aku kuat ga ya?" Muncullah beberapa telaah yang menantangi diri. Tak berfikir panjang akupun setuju [Karena Minggu sebelumnya aku gagal mendaki karena ada praktikum lapangan yang mendesak]. Seminggu berlalu dari pertemuan ini, masih tak ada persiapan. Seperti yahh biasanya akan "gagal planning". Namun mengesankan, ketika aku masih dikampus [ Jam menunjukkan 23.20 Wib ] mereka menghubungi "Sudah bagaimana persiapan? Apa yang perlu ditambahi?" Sontak aku kaget yaa sok terkejut wkwk padahal karena takut gajelas jadi ga prepare. Ketepatan malam ini aku masih ada rapat inagurasi fakultas, kusibukkan diri menghubungi temanku yang aktif dalam KOPMA (Seperti Mapala tapi unit Fakultas) Tap tep tip top tup! Yeaah kutemukan orang-orang yang akan kukunjungi utk memenuhi kebutuhan untuk mendaki . Aku pulang 01.42 WIB (Mendadak aku ragu berangkat, mengingat kondisi udah hampir subuh dan aku belum beristirahat khawatir akan hal buruk yang menimpa. Tapi, sebut saja Bang Roy bilang kalau mau mendaki jangan setengah-setengah harus niat penuh ayolahhh... kulanjutkan tekadku).
        *Setelah selesai packing, kami memulai perjalanan... Berkati kami Tuhan, gumamku..* Kami sampai di posko start ketika jam menunjukkan pukul 4 sore. Dan perjalananpun dimulai. Dengan sukacita kami melangkah berharap cuaca dan medan perjalanan mendukung keberangkatan kami. Kurang lebih 5 jam kami menghabiskan waktu diperjalanan untuk sampai ke cadas (kaki gunung). Huaahh rasa hati tertipu, karena sebelumnya aku baca beberapa artikel untuk sampai cadas hanya ada 54 rambu, tapi kenyataanya kami harus berjuang lebih keras untuk mencapai rambu ke 84 untuk sampai cadas -__- Ada hal-hal lucu ditengah lelahnya perjalanan itu.. * Laek den ko mah, ciek di Padang ciek diPasaman.. *Bang, tunggu bangg capee.. *Bang, senter bang gelap.. *Istirahat lah dulu kita lek sumpah naik betisku.. *Lek tunggu dulu 2menit ajapun.. *ketemu jalan datar bak bonuss bgt loh ya.. *Ah salah bawa orang aku bah Ger, masa lebih kuat si Selli sama Erika? Si said ini lagi tahapahapa.. Rasanya kalo ingat itu rada ga percayalah hahaha :v Sampai cadas, hari sudah semakin gelap dan jam menunjukkan pukul 21.40 (Buseettt kita belum makan oii, ayo dirikan tendaa.. Yang satu langsung tepar, yang satu cari kompor, beberapa lainnya mendirikan tenda ) Egk mikir panjang makan apa adanya bangett karena suhu udara ga mendukung utk berlama-lama diluar tenda. Habis makan TEPARRRR (Aku dan Erika, karena memang tidak tahan dingin kaliyaaa wkwk).
         Pagi sekali kami melanjutkan perjalanan sampai puncak. Ah rasanya kondisi fisik mulai menurun dan medan semakin berbahaya hanya batuan, jalan licin, terjal, dann air minum tidak dibawaaa *hahhhh sial bgt rasanya dehidrasi menghirup sulfur yang kian membanyak menjelang siang. Ketemu orang nawarin minum ga mikir panjang di Iyain aja [ Masa bodo itu air apaan , ya tahulah kufikir mata air disana jernih ehh yaampun tolong tolong bgt bauunya ga sedapp tah apalah itu yang penting minum nambah tenaga wwkwk ] . 1/3 bagian sampai puncak aku mulai give up, "Bang udahan lah aku ya, kalian aja lanjut. Inipun uda tinggi kok, cape bangetttt haaa.." "Loh, kok gitu? Jangan setengah-setengah dek, bahaya. Ayolah kuyakin kau bisa berjuang hingga diluar batas kemampuanmu...". Cukup membuatku bersemangat lagi untuk melanjutkannya.. Dannnn tang teng ting tong tung... Akhirnya kami sampai atas (Yang lain sibuk dengan kegiatannya). Kurebagkan badanku diatas Matras itu, melihat sekelilingku.
     Akhirnya, Huaaa Terimakasih Tuhan. Kupandangi bawah atas kanan kiriku, Luar biasa ciptaan Tuhan. Sepanjang jalan aku hanya bisa bilang "Siapakah aku ini Tuhan? Jadi biji mata-Mu...". Bertepatan hari itu adalah hari Minggu, kuambil HP untuk memuat ibadah singkat pribadi melihat isi renungan hari itu tertegun rasanya.. "Dikasih Selamanya" tema renungan hari itu. Begitupula yang aku rasakan, Allah sangat mengasihi aku dan teman teman sependakianku. Cuaca yang baik, kebutuhan yang cukup selama pendakian semua Ia sediakan bagi kami. Bahkan terkadang penolakan, kekecewaan bahkan sakit hati akan sesama yang membuatku gagal bertumbuh. Dia nyatakan padaku, untuk mengingat-Nya senantiasa. Bahwa Ia adalah pribadi yang tak pernah berhenti untuk mengasihiku..
Aku bersyukur banyak sekali pelajaran yang kudapati. Dimulai dari team satu perjalanku, orang yang kutemui sepanjang perjalanan, orang-orang yang berusaha untuk aku kenali dalam perjalanan bahkan lingkungan sekitar gunung yang membuatku sedikit mengernyit dahi.
Dulu lima tahun lalu, aku adalah anak baru remaja yang juga memiliki hobby 'Hiking' bersama dengan team relawan PMR/MAPALA daerah asalku Labuhan Batu. Namun, itu hanya berlangsung selama 2010-2012 saja *ketika aku duduk dibangku SMP* . Pendakian kami dulu adalah pendakian guna meninjau keadaan lingkungan juga ada bagian kegiatan penanaman pohon, dan kegiatan lain yang kami lakukan diatasnya yang tidak meninggalkan bekas (read: sampah) diatas. Berbeda dengan perjalananku kali ini, sampah berserakam dimana-mana sedih kali rasanya. Padahal sebelum mendaki, posko awal sudah menegaskan "Jagalag kebersihan, jangan meninggalkan sampah". Membekas sakitnya, sehingga ketika kembali ke cadas dan packing untuk pulang aku berusaha mematahkan gengsiku mengutip sampah sekeliling *ya meskipun bukan punyaku, fikirku*.
Bisik seorang abang, " Ah dek, ngapain dikutipin? Nanti adanya yang ngutipin lagi itu untuk dibakar ". | Oh iyanya bang? Kalo gada yang ngutip gimana? Semakin kotor lo dilihat.. Yasudalah bang, nggak papa kok | Toe ma dek, asa pos roham...
Kami hanya butuh waktu +/- 3 jam untuk turun .
.
.
.
Diatas seganyalanya ku mau bilang Thank Lord, masih banyak yang tak bisa aku jelaskan sisini. Hanya beberapa bagian singkat cerita kami. Mengesankan? Iya menurutku. Kelak pasti tulisan ini ku rinduu... Terimakasih utk semua yang berperan. Blessed journey~

Sumatera Barat, 29-30 April 2017
Mt.Talang 2597 mdpl

Jumat, 24 Maret 2017

My blessed day. 20 years old!


Jikapun yang terlihat dariku adalah sebuah kebijakan itu adalah didikan ibuku.
Jikapun yang terlihat dariku adalah keberanian maka itu adalah didikan ayahku.
Jikapun yang terlihat dariku adalah kebaikan maka itu adalah didikan guruku.
Jikapun yang terlihat dariku adalah kesabaran maka itu karena adik-adikku.
Namun, bila terkadang masih saja ada tindakan yang tidak berkenan, ucapan yang menyakiti, tangan/kaki yang mendukakan dari diriku, Maafkan aku karena saat itu aku sedang mengabaikan nasehat mereka.
Kala itu, tepatnya dua puluh tahun lalu. Ada seseorang yang telah memberi nyawa-Nya utk kehadiranku di dunia ini. Bilapun sampai hari ini aku masih bertahan, pun itu adalah karunia-Nya yang melimpah atas setiap orang yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan kehidupanku.  Aku telah dan sedang menikmati karya-Nya yang Agung dan Mulia hingga detik ini. Aku pernah merasa manis, sukacita, damai, bahagia pun pernah merasa pahit, jatuh, kehilangan.  Bilapun terkadang aku merasa  menderita karena berbagai hal yang sedang terjadi, namun saat aku menyadari itu bukanlah keinginan-Nya. Ketika sekeliling menguatkanku atas masalah yang kuhadapi “Sadarilah Dik, masalah hanya akan membimbing kita utk sadar bahwa tanpa Dia kita tak dapat menikmati yang baik...”. 
How Blessed I am? I Cant talk more. I just want to say.. Thanks God  for 20 years old. Thank you Jesus for saving , loving,  guiding and lifted me when i fall. Its only by Your Grace. 
And than, Thank you for everything i have today because yourselves Mama Bapak, All of my family. Terimakasih sahabat, teman, saudara/i ku yang turut hadir dalam kehidupanku. Kalian luar biasa. Aku mengasihi kalian. God bless us.

Suatu Ketika...

Suatu Ketika . . . Dia tidak sempurna. Pun, aku sama saja. Kami hanya berusaha saling menerima. Mengurai masa lalu. Mengikhlaskan kecewa. Ba...