Jumat, 28 Agustus 2020

Because I love you, then I'll let you go!




        Disadari atau tidak, kadang ketika kita bener-bener mencintai sesuatu kita dengan mudah merelakannya meskipun hati ga mau daripada harus menggenggamnya krn itu nyakitin diri masing-masing.

         Misalnya: Belajar dari 2 orang Ibu yang di adili Raja Salomo. Ibu kandung yang rela melepaskan anak kandungnya kpd seorang Ibu yang telah mengambil anaknya. Karena rasa cinta Sang Ibu kandung, ia rela melepaskan anaknya kepada si Ibu yang mengambil anaknya, agar anak kandungnya tetap hidup... (Tapi bersyukur bangetlah, dengan kebijaksanaan Raja Salomo sang anak bisa kembali kepangkuan Ibu kandungnya) ❤ 


    Atau ketika kita kehilangan orang yang paling kita cintai untuk selama-lamanya terpisah krn kematian (entah itu Orang Tua/keluarga/saudara/pasangan). Bukankah karena kita begitu mencintainya, maka kita harus merelakannya? Mempercayakan beliau sdh ditempat paling indah dan damai bersama Tuhan ❤

       Dalam hidup inipun, kadang demikian. Kita sewaktu-waktu bisa saja merelakan sesuatu (bisa jadi seseorang), krn kita tahu terlalu menggenggamnya pun bisa saja menyakiti. Atau ketika dgn tidak bijaksana mengambil keputusan tersebut (dlm arti ego yang menggebu-gebu) bisa sajaa itu berdampak pd kehilangan yang panjang.

    Tapi meskipun begitu, kita tidak semestinya berlarut dlm keadaan rapuh dan terjungkal itukan? Memang tdk akan semudah mengatakannya, akan menjadi waktu yang panjang untuk pulih. Tapi bukan berarti tidak bisa kan? Ketika hidup terasa sunyi, gaduh keramaianpun kian sepi. Seakan dunia tidak berpenghuni, nyeri ngilu menusuk sampai ke uli hati. Akhirnya tersadar...

Nyeri hati, hanya DIA yang sanggup obati.
Karena DIA Sang Penjunan hati,
yang dekat dengan orang remuk hati,
yang tidak sekedar kobarkan nyala api
DIA, memberi semangat hidup kembali.

    Meski kisahnya tidak se Happy Ending kisah Ibu yang diadili Raja Salomo, Pasti akan Happy Ending dlm pengharapan baru. Selamat menyambut akhir pekan, jangan serius kali bacanya! Entar menetes lagi krn membayangkan yang lain-lain😋😜💘


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hallo, Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar.Mohon Maaf komentarnya dimoderasi. Jikalau ada link hidup, dengan berat hati komentar saya hapus ya.

Suatu Ketika...

Suatu Ketika . . . Dia tidak sempurna. Pun, aku sama saja. Kami hanya berusaha saling menerima. Mengurai masa lalu. Mengikhlaskan kecewa. Ba...