Jumat, 16 Oktober 2020

Aku, Kamu dan Tuhan (Part 2)

Lanjutan sharing dari Part 1 


4 Tahun (re: 2016) lalu aku menyimpan tulisan tentang "I, You and God". Kalau diingat-ingat, apa yaaa yang aku pikirkan saat itu??? Tapi tulisan tsb benar-benar mengingatkanku tentang suatu hal... Yaaa, Esensi dari sebuah relasi. Mungkin, pada masa ini banyak diabaikan kaum muda. Tapi aku meyakini, setiap orang percaya pasti mengimani keterlibatan dan otoritas Tuhan dalam sebuah hubungan. Seperti: Aku dan Tuhan ; Aku, Pasangan, dan Tuhan ; Aku, Sesama manusia dan Tuhan.

Aku mau membagikan kisah unik yg pernah terjadi, menurutku cukup berhubungan dr tulisan yang aku share di Part 1💦 Selamat Membaca yaa!!! 💘😊

Kisah sepasang anak muda yang bertemu 3 tahun silam. Rasanya pertemuan itu unik, tp gak cukup sampai disitu mereka berkenalan dan bercerita banyak hal, menarik keunikan dan kecocokan yang dapat disambungkan. Hingga suatu ketika, si perempuan dengan berani memutuskan utk mendoakan anak muda (lelaki) tsb sekitar 3-4 bulan lamanya tanpa diketahui laki2 tsb (masih berdoa tahap awal menguji perasaan dan ketertarikan, ada kecocokan atau tidak, dan meminta Tuhan bekerja dalam hati masing-masing).

Suatu ketika dalam sebuah pertemuan, entah itu kejutan atau hadiah dari Tuhan atau jawaban doa yang berbulan-bulan tsb. Si laki-laki sharing beberapa hal yang paling mengena ketika laki-laki tsb berkata "Entah kenapa sebulan terakhir ini, setiap kali aku berdoa terlintas namamu dalam pikiranku..." (Saat itu si perempuan masih tersenyum dan serius mendengarkan..). Lalu dilanjut lagi, si laki-laki bercerita "awalnya aku pikir ah sudahlah, tapi aku menguji lagi sampai seminggu ini perasaan itu semakin tdk karuan. Aku tidak biasa saja ketika bertemu dgn mu, campur aduk:. Singkat cerita, si perempuan jujur tentang doa yang dia naikkan scr pribadi tsb selama bbrp bulan terakhir itu, dan akhirnya mereka memutuskan untuk saling mendoakan kalau tdk salah sebulan lamanya.. Sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk sama-sama menjalin relasi yang lebih yaitu PACARAN:)

Hubungnnya dengan tulisan ini apa?

Aspek I, You, and God (Segitiga hubungan itu dapat banget kalau detail pasti nge feel, tp kira-kira demikian ceritanya). Tentang bagaiamana Tuhan sangat berperan dalam menjaga relasi setiap kita meski memang aspek "I and You" harus tetap dibangun, tp itu saja tdk cukup krn otoritas "God" itu tidak kehilangan kekuasaannya.

Hingga suatu ketika.... Relasi mereka berakhir setelah tepat 2 tahun berpacaran. Beberapa bulan belakangan secara sadar si perempuan terus memikirkan ttg kualitas hubungan yg sedang mereka jalin. Komunikasih yang kurang sehat baginya scr pribadi, serta kehilangan momentum Aspek Segitiga (I and God, You and God, We and God). Di 6 bulan belakangan relasi mereka, jarang sekali melibatkan Tuhan. Masing-masing mencari usahanya sendiri untuk berbicara dan berdoa kpd Tuhan. Hari itu, bagai mimpi buruk bagi si perempuan ketika mendengar lelaki tsb berkata "Aku tidak dapat merasakanmu lagi". Tidak bs berkata-kata melalui kekecewaan dan kepahitan itu. Bagi perempuan itu, doa itu tdk pernah sia-sia. Tidak tahu apakah Aspek I atau Aspek You saat itu sedang baik-baik saja atau sangat tidak baik.

Mungkin saja si perempuan yang sedang tdk bs menerima diri sendiri, sehingga melupakan aspek God. atau
Si laki-laki yang sedang mengalami demikian.

Paling tidak, dari kisah ini kita boleh belajar "Tidak cukup mengandalkan Tuhan hanya pada saat memulai relasi saja untuk menguji apakah benar dia orang yang tepat?". Sepanjang relasi tsb masih terus dibangun bahkan ketikapun sudah berdiri kokoh, jangan pernah lari dan menjauh dari Tuhan seakan-akan kita mampu mengontrol dan membangunnya berdua.. Aspek GOD sangat berkuasa dan berotoritas dalam menjaga sebuah relasi. Melemah lembutkan setiap hati yang keras, menghangatkan situasi yang dingin. Bahkan Tuhan bisa saja mengambil sesuatu itu dr kita, jika kita belum mempersiapkan diri untuk menerimanya.

Selamat Belajar, Selamat Mempersiapkan diri bertemu dgn pasangan sepadan.
Relasi itu seperti hubungan SEGITIGA antara SAYA, KAMU, dan TUHAN.

Kalau dapat izin dari yang bersangkutan, aku mau lanjutkan cerita ini lebih detail untuk memberkati orang lain dengan kisah ini. Kalau menurutmu tulisan ini bermanfaat jangan lupa di share ya, bagi teman kamu yang membutuhkan 😇 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hallo, Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar.Mohon Maaf komentarnya dimoderasi. Jikalau ada link hidup, dengan berat hati komentar saya hapus ya.

Suatu Ketika...

Suatu Ketika . . . Dia tidak sempurna. Pun, aku sama saja. Kami hanya berusaha saling menerima. Mengurai masa lalu. Mengikhlaskan kecewa. Ba...